1. Klamidia
Penyakit kelamin
pria yang paling umum terjadi ini disebabkan bakteri klamidia yang ditularkan
melalui hubungan seksual melalui vagina, analseks,
ataupun oral. Sayangnya, kondisi ini biasanya
tidak ditandai dengan gejala apapun.
Bila ada, gejalanya
baru terasa beberapa pekan setelah terinfeksi. Gejala yang teramati dapat
berupa:
- Bengkak dan nyeri pada testis.
- Rasa sakit saat buang air kecil.
- Keluar cairan kuning atau keruh dari mulut penis.
- Sakit perut bagian bawah.
- Setelah ditangani dengan antibiotik untuk batuk,
kondisi ini dapat reda setidaknya dalam satu minggu.
Cara mencegah penyakit klamida:
- Menghindari
seks bebas
- Setia Pada
Pasangan
- Menggunakan
kondom ketika melakukan hubungan seksual
- Menjaga
Kesehatan Alat kelamin
- Menjaga
Kebersihan pakaian
- Merawat dan
Menjaga kesehatan tubuh
- Rutin
melakukan pemeriksaan ataupun berkonsultasi pada dokter
- Mengkonsumsi
makanan yang bergizi untuk meningkatkan sistem imun
Penyakit Klamidia merupakan penyakit yang dapat diobati, baik
secara medis ataupun pengobatan
2. Gonore
Gonore ditularkan melalui hubungan seksual dari vagina, anal, maupun
oral. Infeksi bakteri ini dapat mempengaruhi saluran kencing, anus, dan
tenggorokan.
Seperti klamidia,
umumnya pengidap gonore tidak mengalami gejala apapun. Tetapi pada sebagian
orang, penyakit kelamin ini bisa menimbulkan:
- Rasa sakit saat buang air kecil.
- Bengkak atau kemerahan pada ujung penis.
- Keluarnya cairan bening atau keruh pada mulanya lalu berubah
menjadi kekuningan, bahkan kadang disertai darah.
Cara mencegah penyakit
gonore
§ Berkomunikasilah dengan
pasangan sebelum Anda melakukan hubungan seksual. Beberapa pertanyaan seperti
riwayat hubungan seksual sebelumnya, jumlah partner seksual, serta jenis
pengaman yang digunakan dapat menjadi informasi penting. Perlu diingat bahwa
seseorang bisa saja terjangkit menular seksual tanpa menyadarinya.
§ Bertanggung jawab atas
aktivitas seksual Anda. Hindari hubungan seksual apabila Anda mengidap gonore,
atau sedang dalam pengobatan untuk gonore. Hindari pula berhubungan seksual
dengan orang yang mengidap gonore.
§ Jangan berganti-ganti
pasangan. Risiko tertular gonore dan penyakit menular seksual lainnya akan
meningkat apabila Anda berganti-ganti pasangan seksual.
§ Gunakan pelindung (kondom).
Kondom dapat menurunkan risiko terjangkit gonore dan penyakit menular seksual
lainnya seperti klamidia dan HIV. Selalu gunakan kondom saat melakukan hubungan
dengan pasangan baru, hingga benar-benar terbukti bahwa pasangan Anda bebas
dari penyakit menular seksual.
3. Herpes Simplex
Selain menyerang
organ kelamin, virus herpes simpleks juga dapat menimbulkan gejala pada mulut.
Pada organ kelamin, virus herpes simpleks ditularkan melalui kontak dari orang
yang terinfeksi melalui seks oral ataupun hubungan intim.
Umumnya, mereka yang
mengalami penyakit kelamin pria ini merasakan gejala-gejala seperti:
- Hilang nafsu makan.
- Adanya luka melepuh pada penis, ataupun di sekitar paha,
bokong, dan anus.
- Otot lutut, paha, bokong, dan punggung bawah terasa nyeri.
- Demam dan merasa tidak enak badan.
- Kelenjar getah bening pada selangkangan terasa perih dan
bengkak.
- Kulit pada area luka terasa gatal, terbakar, dan kesemutan.
·
1. Pengobatan tradisional paliatif: herpes kelamin
disebabkan oleh virus. Jika ingin menyembuhkan herpes, maka harus memusnahkan
virus. Sedangkan saat ini pembekuan, laser, elektrokauter, operasi, tidak dapat
benar-benar membunuh virus. Maka dari itu disebut pengobatan paliatif, sudah
pasti akan terus kambuh kembali..
·
2. Klinik kecil yang
tidak profesional: ada beberapa pasien yang pergi ke beberapa klinik kecil karena
malu, biasanya klinik-klinik tersebut tidak ada teknik pengobatan herpes.
Membohongi pasien melakukan pengobatan melalui internet. Tidak hanya
menyia-nyiakan uang dan waktu, tetapi juga menyebabkan penyakit bertambah
parah.
·
3. Konsolidasi pasien
yang buruk: Tidak mengikuti saran dokter, waktu pengobatan tidak teratur
juga dapat menyebabkan penyakit kambuh kembali.
·
4. Antibodi lemah: sistem imun tubuh pasien telah
dirusak atau antibodi yang lemah juga merupakan penyebab kambuhnya herpes
kelamin.
4. Sifilis
Sifilis disebut sebagai
penyakit kelamin pria yang cukup serius. Penyakit ini memiliki empat fase
berbeda: primer, sekunder, laten, dan tersier dengan gejala masing-masing.
Pada fase primer,
orang yang mengalami kondisi ini dapat merasakan pembengkakan kelenjar getah
bening, serta muncul lesi kecil yang tidak nyeri pada area tubuh di mana
bakteri masuk seperti anus, bibir, ataupun penis. Pada fase ini penderita
bahkan mungkin tidak mengetahui timbulnya lesi.
Jika tidak segera
ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan
pada sistem saraf, otak, jantung, sendi, dan bagian lain dari tubuh, bahkan
bertahun-tahun setelah infeksi. Lebih jauh, risiko sifilis meningkat pada seks
anal.
Beberapa Cara
Mencegah Sipilis Pada Pria Maupun Wanita
1.
Berhenti melakukan kontak seksual dalam jangka waktu
lama.
2.
Memiliki satu pasangan tetap untuk melakukan hubungan
seksual.
3.
Menghindari Alkohol dan obat-obat terlarang.
4.
Membicarakan secara terbuka mengenai riwayat penyakit
kelamin yang dialami bersama pasangan.
5.
Biasakan menggunakan kondom bila harus berhubungan
seksual dengan orang yang tidak dikenal.
5. HPV
Human Papillomavirus (HPV) adalah sekelompok virus yang sebagian berpotensi berbahaya
dan sebagian lagi tidak. Virus ini dapat tertularkan melalui kontak anal, oral,
ataupun senggama dengan orang yang terinfeksi. Pada pria, virus ini dapat
menyebabkan kanker pada penis, tenggorokan, ataupun anus.
Infeksi HPV pada
pria dapat ditandai dengan gejala-gejala berikut:
- Muncul kutil pada tenggorokan ataupun mulut.
- Muncul kutil kelamin yang berbentuk seperti gundukan
daging berbentuk bunga kol.
Saat
ini belum ada pemeriksaan untuk mendeteksi kemungkinan infeksi HPV pada pria.
Kutil kelamin umumnya diatasi dengan obat-obatan yang diaplikasikan, juga dapat
dihilangkan melalui beberapa pilihan prosedur. Metode
Pengobatan Infeksi HPV
Setelah
diagnosis positif, terdapat 2 metode medis yang dapat Anda pilih, yaitu
penanganan dengan obat atau prosedur operasi.
Penanganan
melalui obat umumnya menggunakan obat oles dan membutuhkan waktu yang cukup
lama untuk menghilangkan kutil. Beberapa contoh obat oles untuk mengatasi kutil
adalah:
- Asam
salisilat yang berfungsi mengikis lapisan
kutil secara bertahap.
- Asam
trikloroasetat yang akan membakar protein dalam sel-sel kutil.
- Imiquimod
yang dapat meningkatkan sistem kekebalan
tubuh terhadap HPV.
- Podofilox yang bekerja dengan menghancurkan jaringan pada kutil kelamin.
Selain
obat oles, kutil juga dapat diatasi dengan langkah operasi yang meliputi cryotherapy,
bedah listrik, operasi pengangkatan, dan bedah laser.
Beberapa
jenis HPV bahkan dapat memicu perubahan abnormal pada sel-sel serviks.
Perubahan yang tidak segera terdeteksi dan ditangani ini bisa berkembang
menjadi kanker serviks. Meski jarang, perubahan abnormal pada sel-sel penis
serta anus juga termasuk komplikasi yang dapat ditimbulkan infeksi HPV