SELAMAT DATANG DI BLOG SAYA

Wednesday, October 3, 2018

penyakit reproduksi

1. Klamidia

Penyakit kelamin pria yang paling umum terjadi ini disebabkan bakteri klamidia yang ditularkan melalui hubungan seksual melalui vagina, analseks, ataupun oral. Sayangnya, kondisi ini biasanya tidak ditandai dengan gejala apapun.
Bila ada, gejalanya baru terasa beberapa pekan setelah terinfeksi. Gejala yang teramati dapat berupa:
  • Bengkak dan nyeri pada testis.
  • Rasa sakit saat buang air kecil.
  • Keluar cairan kuning atau keruh dari mulut penis.
  • Sakit perut bagian bawah.
  • Setelah ditangani dengan antibiotik untuk batuk, kondisi ini dapat reda setidaknya dalam satu minggu.
Cara mencegah penyakit klamida:
  1. Menghindari seks bebas
  2. Setia Pada Pasangan
  3. Menggunakan kondom ketika melakukan hubungan seksual
  4. Menjaga Kesehatan Alat kelamin
  5. Menjaga Kebersihan pakaian
  6. Merawat dan Menjaga kesehatan tubuh
  7. Rutin melakukan pemeriksaan ataupun berkonsultasi pada dokter
  8. Mengkonsumsi makanan yang bergizi untuk meningkatkan sistem imun
Penyakit Klamidia merupakan penyakit yang dapat diobati, baik secara medis ataupun pengobatan 


2. Gonore

Gonore ditularkan melalui hubungan seksual dari vagina, anal, maupun oral. Infeksi bakteri ini dapat mempengaruhi saluran kencing, anus, dan tenggorokan.
Seperti klamidia, umumnya pengidap gonore tidak mengalami gejala apapun. Tetapi pada sebagian orang, penyakit kelamin ini bisa menimbulkan:
  • Rasa sakit saat buang air kecil.
  • Bengkak atau kemerahan pada ujung penis.
  • Keluarnya cairan bening atau keruh pada mulanya lalu berubah menjadi kekuningan, bahkan kadang disertai darah.
Cara mencegah penyakit gonore
§  Berkomunikasilah dengan pasangan sebelum Anda melakukan hubungan seksual. Beberapa pertanyaan seperti riwayat hubungan seksual sebelumnya, jumlah partner seksual, serta jenis pengaman yang digunakan dapat menjadi informasi penting. Perlu diingat bahwa seseorang bisa saja terjangkit menular seksual tanpa menyadarinya.
§  Bertanggung jawab atas aktivitas seksual Anda. Hindari hubungan seksual apabila Anda mengidap gonore, atau sedang dalam pengobatan untuk gonore. Hindari pula berhubungan seksual dengan orang yang mengidap gonore.
§  Jangan berganti-ganti pasangan. Risiko tertular gonore dan penyakit menular seksual lainnya akan meningkat apabila Anda berganti-ganti pasangan seksual.
§  Gunakan pelindung (kondom). Kondom dapat menurunkan risiko terjangkit gonore dan penyakit menular seksual lainnya seperti klamidia dan HIV. Selalu gunakan kondom saat melakukan hubungan dengan pasangan baru, hingga benar-benar terbukti bahwa pasangan Anda bebas dari penyakit menular seksual.

 

3. Herpes Simplex

Selain menyerang organ kelamin, virus herpes simpleks juga dapat menimbulkan gejala pada mulut. Pada organ kelamin, virus herpes simpleks ditularkan melalui kontak dari orang yang terinfeksi melalui seks oral ataupun hubungan intim.
Umumnya, mereka yang mengalami penyakit kelamin pria ini merasakan gejala-gejala seperti:
  • Hilang nafsu makan.
  • Adanya luka melepuh pada penis, ataupun di sekitar paha, bokong, dan anus.
  • Otot lutut, paha, bokong, dan punggung bawah terasa nyeri.
  • Demam dan merasa tidak enak badan.
  • Kelenjar getah bening pada selangkangan terasa perih dan bengkak.
  • Kulit pada area luka terasa gatal, terbakar, dan kesemutan.
·         1. Pengobatan tradisional paliatif: herpes kelamin disebabkan oleh virus. Jika ingin menyembuhkan herpes, maka harus memusnahkan virus. Sedangkan saat ini pembekuan, laser, elektrokauter, operasi, tidak dapat benar-benar membunuh virus. Maka dari itu disebut pengobatan paliatif, sudah pasti akan terus kambuh kembali..
·          2. Klinik kecil yang tidak profesional: ada beberapa pasien yang pergi ke beberapa klinik kecil karena malu, biasanya klinik-klinik tersebut tidak ada teknik pengobatan herpes. Membohongi pasien melakukan pengobatan melalui internet. Tidak hanya menyia-nyiakan uang dan waktu, tetapi juga menyebabkan penyakit bertambah parah.
·          3. Konsolidasi pasien yang buruk: Tidak mengikuti saran dokter, waktu pengobatan tidak teratur juga dapat menyebabkan penyakit kambuh kembali.
·         4. Antibodi lemah: sistem imun tubuh pasien telah dirusak atau antibodi yang lemah juga merupakan penyebab kambuhnya herpes kelamin. http://pengobatanherpes.com/images/1.gif



4. Sifilis

Sifilis disebut sebagai penyakit kelamin pria yang cukup serius. Penyakit ini memiliki empat fase berbeda: primer, sekunder, laten, dan tersier dengan gejala masing-masing.
Pada fase primer, orang yang mengalami kondisi ini dapat merasakan pembengkakan kelenjar getah bening, serta muncul lesi kecil yang tidak nyeri pada area tubuh di mana bakteri masuk seperti anus, bibir, ataupun penis. Pada fase ini penderita bahkan mungkin tidak mengetahui timbulnya lesi.
Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan komplikasi serius seperti kerusakan pada sistem saraf, otak, jantung, sendi, dan bagian lain dari tubuh, bahkan bertahun-tahun setelah infeksi. Lebih jauh, risiko sifilis meningkat pada seks anal.
Beberapa Cara Mencegah Sipilis Pada Pria Maupun Wanita
1.       Berhenti melakukan kontak seksual dalam jangka waktu lama.
2.       Memiliki satu pasangan tetap untuk melakukan hubungan seksual.
3.       Menghindari Alkohol dan obat-obat terlarang.
4.       Membicarakan secara terbuka mengenai riwayat penyakit kelamin yang dialami bersama pasangan.
5.       Biasakan menggunakan kondom bila harus berhubungan seksual dengan orang yang tidak dikenal.

 

5. HPV

Human Papillomavirus (HPV) adalah sekelompok virus yang sebagian berpotensi berbahaya dan sebagian lagi tidak. Virus ini dapat tertularkan melalui kontak anal, oral, ataupun senggama dengan orang yang terinfeksi. Pada pria, virus ini dapat menyebabkan kanker pada penis, tenggorokan, ataupun anus.
Infeksi HPV pada pria dapat ditandai dengan gejala-gejala berikut:
  • Muncul kutil pada tenggorokan ataupun mulut.
  • Muncul kutil kelamin yang berbentuk seperti gundukan daging berbentuk bunga kol.

Saat ini belum ada pemeriksaan untuk mendeteksi kemungkinan infeksi HPV pada pria. Kutil kelamin umumnya diatasi dengan obat-obatan yang diaplikasikan, juga dapat dihilangkan melalui beberapa pilihan prosedur. Metode Pengobatan Infeksi HPV

Setelah diagnosis positif, terdapat 2 metode medis yang dapat Anda pilih, yaitu penanganan dengan obat atau prosedur operasi.
Penanganan melalui obat umumnya menggunakan obat oles dan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menghilangkan kutil. Beberapa contoh obat oles untuk mengatasi kutil adalah:
  • Asam salisilat yang berfungsi mengikis lapisan kutil secara bertahap.
  • Asam trikloroasetat yang akan membakar protein dalam sel-sel kutil.
  • Imiquimod yang dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh terhadap HPV.
  • Podofilox yang bekerja dengan menghancurkan jaringan pada kutil kelamin.
Selain obat oles, kutil juga dapat diatasi dengan langkah operasi yang meliputi cryotherapy, bedah listrik, operasi pengangkatan, dan bedah laser.
Beberapa jenis HPV bahkan dapat memicu perubahan abnormal pada sel-sel serviks. Perubahan yang tidak segera terdeteksi dan ditangani ini bisa berkembang menjadi kanker serviks. Meski jarang, perubahan abnormal pada sel-sel penis serta anus juga termasuk komplikasi yang dapat ditimbulkan infeksi HPV

3 comments:

CBT

COMPUTER BASED TEST BASED TEST (CBT) the first trial was conducted with (CBT).  first what is CBT (CBT) is the   Computer Bas...